Teknik fotografi tidak
terbatas pada beberapa teknik umum seperti macro, slow speed, wildlife, blackwhite, dll. Ada
satu konsep yang menarik yaitu fotografi konseptual. Yang menjadikan fotografi
konseptual begitu menyenangkan secara tidak umum adalah bahwa setiap foto yang
disuguhkan lebih dari sekedar hasil karya yang 'bagus'. Foto-foto ini selalu
lebih dari sekedar pemandangan, potret, semangkuk buah, atau wajah keriput
seorang pria tua. Setiap foto konseptual menggambarkan suatu ide. Ini adalah
eksplorasi ide dan pengalaman manusia - narasi yang personal dan puitis.
Sejarah Singkat Fotografi Konseptual
Dalam seni, terdapat Neoklasik selama Revolusi
Industri pada tahun 1700-an, Impresionisme selama Perang Perancis-Prusia pada
tahun 1800-an, dan Seni Pop pada tahun 1960-an. Dalam fotografi, sejarah
fotografi konseptual relatif lebih muda. Berasal dari Seni Konseptual, suatu
gerakan pada akhir tahun 1960-an, hasil karyanya lebih diutamakan daripada
estetika dan bahan-bahan tradisional - ide atau konsep yang lebih penting
daripada pelaksanaan itu sendiri. Keterlibatannya pada tahap awal termasuk
mendokumentasikan pertunjukan, patung sementara atau aksi, menerjemahkan
ide-ide dan konsep ke dalam foto.
Ahli konsep foto dari Inggris, John Hilliard,
yang belajar di Lancester College of Art dan Saint Martin School of Art,
menyadari bahwa bias itu melekat dalam fotografi, bahwa foto tidak bisa
bersifat netral. Dia mulai memanipulasi proses fotografi dan hasil-hasilnya. 30
tahun kemudian, hasil karyanya berkembang dengan chroma yang lebih kuat,
mendorong pemrosesan dan saturasi. John Baldessari, seorang seniman konseptual
Amerika, melakukan pendekatan terhadap fotografi konseptual dengan cara yang
berbeda. Menggunakan fotografi 'found' (pemulihan foto yang hilang, tidak
diklaim, atau buangan) dan foto yang disesuaikan (menciptakan kembali/pembuatan
konsep ulang dari benda atau foto yang sudah ada dengan perubahan kecil), dia
melakukan eksploitasi pada narasi yang berpotensi pada foto untuk menciptakan
foto yang menggugah (pikirkan tentang Campbell Soup dari Andy Warhol). Meskipun
metode kreasi mereka berbeda, namun mereka memiliki tujuan yang sama - untuk
mengeksplorasi suatu ide atau konsep melalui fotografi.
Bagaimana tepatnya Anda menerjemahkan ide
menjadi sebuah foto dan bagaimana sebenarnya cara kerja fotografi konseptual?
Berikut adalah beberapa kiat untuk membantu Anda memulai petualangan fotografi
konseptual Anda.
Mengembangkan Konsep
Selain menggambarkan suatu ide melalui foto,
dalam fotografi konseptual, seseorang perlu berpikir lebih dalam dan lebih
kreatif ketika menciptakan sebuah foto. Anggap saja seakan-akan Anda sedang
menjelajahi lanskap interior dari pikiran Anda. Apa saja cara-cara yang mungkin
dapat Anda gunakan untuk menyampaikan suatu ide melalui fotografi? Apakah
penjajaran antara ketakutan apokaliptik dan euforia hidup bisa menceritakan
sebuah kisah yang baik dari keberadaan dualisme? Atau apakah orang yang
tergantung di udara menunjukkan bagaimana seseorang hancur di antara dua dunia?
Apakah jalan kosong yang berkabut dengan pohon ek tua di kejauhan memancarkan
kesepian dan melankolis, yang menggambarkan inti dari depresi?
Temukan Emosi
Jika Anda bisa membuat sebuah foto yang
mencolok, menarik secara emosional, dan provokatif, maka tujuan Anda telah
tercapai. Kebahagiaan dan sukacita, kesedihan dan keputusasaan... mendatangkan
suatu emosi yang bisa membuat sebuah foto terpancar dari ketidakjelasan di
dalamnya. Apakah siluet suatu pasangan memancarkan romantisme di kala senja?
Apakah seorang gadis muda dengan mainan yang tergantung di tangannya menambah
kesan teror di jalan yang gelap dan kosong atau menimbulkan simpati dan
kesedihan dari para pemirsa? Pikirkan emosi yang Anda ingin agar dirasakan oleh
mereka, dan kemudian mulai bekerja dari sana.
Ikuti Cahaya
Fotografi adalah segala sesuatu tentang
menemukan cahaya. Untuk menimbulkan emosi tertentu dalam foto konseptual Anda,
penting untuk mengeksplorasi segala jenis pencahayaan, dan mungkin tidak perlu
berupa perlengkapan pencahayaan yang mahal. Alat pencahayaan dapat ditemukan
dalam kehidupan kita sehari-hari - korek api, senter, lampu rumah, mengeksplorasi kemungkinan dan
bermainlah dengan cahaya untuk mencapai suasana hati yang Anda inginkan.
Teknik Itu Penting
Dari pemotongan gambar hinggi menentukan
kedalaman ruang, keterampilan teknis yang Anda miliki bisa menciptakan atau
menghancurkan foto Anda. Temukan komposisi yang terbaik mengencangkan atau melebarkan pemotretan Anda,
gunakan pengaturan diafragma, yang tepat untuk menarik perhatian pada subjek,
aturlah kecepatan rana, untuk menyesuaikan gaya dari foto Anda. Konsep dan
kreativitas memainkan peran besar dalam fotografi konseptual, begitu juga
teknik fotografi.
Fotografi
konseptual sangat kreatif dan menyenangkan. Beberapa dari foto konseptual
terbaik adalah segala sesuatu tentang menemukan suara Anda, kreatif, dan
menikmati proses pembuatan.
0 Comment to "Teknik Fotografi Konseptual (Menggunakan Emosi dan Element Lain)"
Post a Comment