Tips Merangkai Photo Story
Teknik Photo Story - Photo
Story mulai populer belakangan ini, dengan teknik photo story sebuah gambar
dapat bercerita tentang suatu keadaan dan untuk mengabadikan dan menceritakan sebuah kisah dibutuhkan
lebih dari sebuah foto. Untuk itulah foto cerita hadir. Melihat, menganalisa,
merekam, dan menyajikan sebuah peristiwa dalam rangkaian beberapa foto yang
berkisah sangat penting agar pembaca bisa memahami dan merasakan cerita yang
kita sampaikan melalui foto tersebut.
Foto story sendiri merupakan rangkaian
beberapa foto yang bercerita tentang orang, tempat, atau keadaan. Foto story bisa dilakukan dalam jangka waktu singkat, sedang, atau panjang. Pendekatan
dalam foto story bisa didasarkan kepada dokumentasi foto yang bersifat narasi,
dimana pendekatan ini paling sering digunakan oleh fotografer dengan
mendokumentasikan momen secara runut sebuah peristiwa.
Dengan urutan peristiwa, semua direkam secara
runut dengan ukuran waktu sebagai penanda. Misalnya foto cerita tentang
perayaan upacara adat yang dilaksanakan dari pagi hingga malam. Teknik lainnya
dalam pendekatan foto cerita adalah dengan menentukan tema yang akan dipilih
sebagai kekuatan penyampaian cerita. Pendekatan tema cerita bisa diambil dari
penokohan, tempat, atau bahkan kuatnya cerita itu sendiri.
Berikut ini beberapa tahapan dalam membuat foto cerita yang baik :
1.
Temukan ketertarikan
akan sebuah cerita.
Tahapan ini menjadi langkah awal dan
sangat penting dalam menentukan foto cerita yang akan dibuat. Kata kunci
ketertarikan menjadi penting karena kita akan menyampaikan cerita melalui foto
dengan fokus dan menarik. Tidak terbayang
apabila kita tidak menyukai cerita yang akan kita sampaikan maka tentunya
hasilnya juga tidak akan maksimal. Menemukan foto cerita yang disukai bisa
dilakukan dengan banyak membaca dan mencari referensi dari berbagai sumber.
2.
Riset
foto
Setelah menemukan cerita yang akan
didokumentasikan. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan riset foto. Riset
foto dilakukan dengan banyak membaca sumber yang akan digali. Bisa melalui
diskusi atau bertanya dengan sumber yang terpercaya ataupun menjelajah data di
internet.
Semua
informasi 5W + 1 H dikumpulkan agar kita bisa memiliki data yang lengkap dan
akurat sehingga akan memudahkan ketika tiba di lapangan. Semua dikumpulkan
dalam satu informasi yang mudah diakses terutama ketika dibutuhkan untuk
konfirmasi.
3.
Peralatan memotret
Dengan mendapatkan informasi yang
lengkap mengenai obyek foto cerita melalui riset foto kita akan dengan mudah
menentukan peralatan yang akan kita bawa.Usahakan membawa peralatan memotret
dengan ringkas agar memudahkan pemotretan. Jika punya budget berlebih bisa
menggunakan 2 kamera.
Satu untuk lensa lebar dan satu lensa
tele. Untuk keperluan secara umum, penggunaan wide angle zoom seperti 16-35mm
f:2,8 sangat dianjurkan.Jangan lupa untuk memperhatikan etika dalam penggunaan
flash, dibeberapa momen penggunaan flash dirasa cukup mengganggu. Ada baiknya
pemotretan dilakukan sesuai dengan aturan dan tidak melanggar etika.
4.
Elemen foto cerita
1.
Foto pembuka:
Foto pembuka dalam foto cerita sangat penting sekali sebagai sebuah foto
yang tampil pertama. Foto harus sangat kuat, menarik secara visual dan
menimbulkan rasa penasaran yang kuat. Pilihlah foto terbaik yang menarik dan
layak menjadi foto pembuka menurut Anda
2.
Rekamlah semua aksi
dan interaksi.
Rekamlah seluruh kegiatan yang
menunjukan interaksi antara obyek dengan lingkungannya. Pastikan selalu waspada
dan jangan melewatkan momen yang mungkin hadir dengan cepat. Gunakan mode
continuous shot untuk merekam aksi dengan cepat Langkah ini perlu diambil agar
kita memiliki banyak variasi adegan dan juga angle foto. Tidak sekedar foto
yang disetting dengan obyek yang menghadap kamera namun juga bertujuan
mendapatkan foto yang natural dan memiliki makna dan pesan yang kuat.
3.
Perhatikan detail
Dalam setiap cerita, kita pasti bisa
menemukan bagian-bagian yang menarik dan terkadang terlewatkan begitu saja.
Sebagai seorang pencerita foto yang baik kita harus jeli melihat unsur-unsur
yang berbeda tersebut. Jikalau menarik, jangan lupa untuk mendokumentasikannya
secara detail. Buatlah foto dengan pendekatan makro atau dengan menggunakan
lensa zoom agar bisa lebih dekat dengan detail obyek foto yang menarik.
4.
Buatlah foto potret
Foto potret sangat penting untuk
menggambarkan subyek cerita. Dengan membuat foto potret, pembaca akan merasakan
fokus dari cerita yang akan kita sampaikan. Subyek cerita yang ada disekitar
lingkungannya akan membuat foto cerita lebih berkarakter.
5.
Foto penutup
Ada foto pembuka, pastilah ada foto penutup. Foto penutup
biasanya membentuk kesimpulan. Sebagai sebuah elemen akhir, foto penutup juga
harus kuat secara visual dan cerita. Disinilah ditentukan imaginasi seorang
fotografer untuk memilih foto yang kuat agar pembaca bisa mendapatkan akhir
dari sebuah cerita yang ingin disampaikan sang fotografer.
0 Comment to "Cara Merangkai Photo Story atau Photo Essay"
Post a Comment