13 February 2018

Cara Merangkai Photo Story atau Photo Essay

Tips Merangkai Photo Story



kurniawanjaka.blogspot.com

Teknik Photo Story - Photo Story mulai populer belakangan ini, dengan teknik photo story sebuah gambar dapat bercerita tentang suatu keadaan dan untuk mengabadikan dan menceritakan sebuah kisah dibutuhkan lebih dari sebuah foto. Untuk itulah foto cerita hadir. Melihat, menganalisa, merekam, dan menyajikan sebuah peristiwa dalam rangkaian beberapa foto yang berkisah sangat penting agar pembaca bisa memahami dan merasakan cerita yang kita sampaikan melalui foto tersebut.
Foto story sendiri merupakan rangkaian beberapa foto yang bercerita tentang orang, tempat, atau keadaan. Foto story bisa dilakukan dalam jangka waktu singkat, sedang, atau panjang. Pendekatan dalam foto story bisa didasarkan kepada dokumentasi foto yang bersifat narasi, dimana pendekatan ini paling sering digunakan oleh fotografer dengan mendokumentasikan momen secara runut sebuah peristiwa.
Dengan urutan peristiwa, semua direkam secara runut dengan ukuran waktu sebagai penanda. Misalnya foto cerita tentang perayaan upacara adat yang dilaksanakan dari pagi hingga malam. Teknik lainnya dalam pendekatan foto cerita adalah dengan menentukan tema yang akan dipilih sebagai kekuatan penyampaian cerita. Pendekatan tema cerita bisa diambil dari penokohan, tempat, atau bahkan kuatnya cerita itu sendiri.



Berikut ini beberapa tahapan dalam membuat foto cerita yang baik :


1.        Temukan ketertarikan akan sebuah cerita.


Tahapan ini menjadi langkah awal dan sangat penting dalam menentukan foto cerita yang akan dibuat. Kata kunci ketertarikan menjadi penting karena kita akan menyampaikan cerita melalui foto dengan fokus dan menarik. Tidak terbayang apabila kita tidak menyukai cerita yang akan kita sampaikan maka tentunya hasilnya juga tidak akan maksimal. Menemukan foto cerita yang disukai bisa dilakukan dengan banyak membaca dan mencari referensi dari berbagai sumber.
2.        Riset foto

Setelah menemukan cerita yang akan didokumentasikan. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan riset foto. Riset foto dilakukan dengan banyak membaca sumber yang akan digali. Bisa melalui diskusi atau bertanya dengan sumber yang terpercaya ataupun menjelajah data di internet.
Semua informasi 5W + 1 H dikumpulkan agar kita bisa memiliki data yang lengkap dan akurat sehingga akan memudahkan ketika tiba di lapangan. Semua dikumpulkan dalam satu informasi yang mudah diakses terutama ketika dibutuhkan untuk konfirmasi.
3.   Peralatan memotret

Dengan mendapatkan informasi yang lengkap mengenai obyek foto cerita melalui riset foto kita akan dengan mudah menentukan peralatan yang akan kita bawa.Usahakan membawa peralatan memotret dengan ringkas agar memudahkan pemotretan. Jika punya budget berlebih bisa menggunakan 2 kamera.
Satu untuk lensa lebar dan satu lensa tele. Untuk keperluan secara umum, penggunaan wide angle zoom seperti 16-35mm f:2,8 sangat dianjurkan.Jangan lupa untuk memperhatikan etika dalam penggunaan flash, dibeberapa momen penggunaan flash dirasa cukup mengganggu. Ada baiknya pemotretan dilakukan sesuai dengan aturan dan tidak melanggar etika.
4.      Elemen foto cerita

1.      Foto pembuka:
Foto pembuka dalam foto cerita sangat penting sekali sebagai sebuah foto yang tampil pertama. Foto harus sangat kuat, menarik secara visual dan menimbulkan rasa penasaran yang kuat. Pilihlah foto terbaik yang menarik dan layak menjadi foto pembuka menurut Anda
2.      Rekamlah semua aksi dan interaksi.
Rekamlah seluruh kegiatan yang menunjukan interaksi antara obyek dengan lingkungannya. Pastikan selalu waspada dan jangan melewatkan momen yang mungkin hadir dengan cepat. Gunakan mode continuous shot untuk merekam aksi dengan cepat Langkah ini perlu diambil agar kita memiliki banyak variasi adegan dan juga angle foto. Tidak sekedar foto yang disetting dengan obyek yang menghadap kamera namun juga bertujuan mendapatkan foto yang natural dan memiliki makna dan pesan yang kuat.
3.      Perhatikan detail

Dalam setiap cerita, kita pasti bisa menemukan bagian-bagian yang menarik dan terkadang terlewatkan begitu saja. Sebagai seorang pencerita foto yang baik kita harus jeli melihat unsur-unsur yang berbeda tersebut. Jikalau menarik, jangan lupa untuk mendokumentasikannya secara detail. Buatlah foto dengan pendekatan makro atau dengan menggunakan lensa zoom agar bisa lebih dekat dengan detail obyek foto yang menarik.
4.      Buatlah foto potret
Foto potret sangat penting untuk menggambarkan subyek cerita. Dengan membuat foto potret, pembaca akan merasakan fokus dari cerita yang akan kita sampaikan. Subyek cerita yang ada disekitar lingkungannya akan membuat foto cerita lebih berkarakter.
5.      Foto penutup
Ada foto pembuka, pastilah ada foto penutup. Foto penutup biasanya membentuk kesimpulan. Sebagai sebuah elemen akhir, foto penutup juga harus kuat secara visual dan cerita. Disinilah ditentukan imaginasi seorang fotografer untuk memilih foto yang kuat agar pembaca bisa mendapatkan akhir dari sebuah cerita yang ingin disampaikan sang fotografer.



Share this

0 Comment to "Cara Merangkai Photo Story atau Photo Essay"

Post a Comment